Pangkalpinang, deltababel.com – Pemerintah Kota Pangkalpinang gelar Musabaqoh Tilawatil Quran dan Hadits (MTQH) ke-XXXI tingkat Kota Pangkalpinang yang diikuti oleh seluruh kafilah dari tujuh Kecamatan se-Kota Pangkalpinang. Bertempat di Halaman Kantor Wali Kota Pangkalpinang pada Senin (3/7/2023) malam.
MTQH ke-XXXI ini mengangkat tema “Melalui Musabaqoh Tilawatil Quran dan Hadits, Kita Wujudkan Masyarakat Kota Pangkalpinang yang Mengamalkan Kandungan Al-Quran Menuju Kota yang Nyaman, Unggul dan Religius” dibersamai langsung Wali Kota Pangkalpinang, Dr. H. Maulan Aklil.
“Beberapa bulan yang lalu ada rasa letih didalam hati ini, ada rasa kecewa, ada rasa gundah gulana di hati ini. Karena ujian dan permasalahan yang kami hadapi, hari ini secara pribadi saya ingin mengucapkan terimakasih yang sebesar-besarnya kepada alim ulama, para ustadz, kyai dan tokoh agama orang tua kami yang telah mendoakan kami sehingga mampu melewatinya”, ujar Molen, sapaan akrab wali kota dalam sambutan.
Dengan membersamai MTQH ke-XXXI yang berlangsung meriah dan khidmat ini, Molen menyebut rasa letih dan gundah gulana yang ia rasakan seakan hilang seketika. Baginya ada rasa kagum dan kerinduan yang mendalam pada pembukaan MTQH kali ini.
“Jika melihat kondisi pada malam hari ini, ada rindu yang tak tertahankan, dulu 2019 kita laksanakan di Alun-alun Taman Merdeka, tahun 2020 dan 2021 juga sama, tahun ini kita laksanakan di halaman Kantor Wali Kota Pangkalpinang ini, kesejukannya dapat. Ada rasa hilangnya letih, di saat melihat kegiatan ini dari awal tadi, empat bulan lagi kami meninggalkan Kota Pangkalpinang sebagai wali kota pada periode pertama”, ungkap Molen.
Baginya, MTQH ke-XXXI ini akan menjadi kenangan yang baik dan memiliki kerinduan yang sangat mendalam baginya dan keluarga. Molen menyebut, saat ia dan keluarga diterpa masalah, ia yakin banyak alim ulama dan masyarakat yang mendoakan kebaikannya dengan tulus dan ikhlas.
“Kerinduan ini akan kami rasakan untuk tahun-tahun berikutnya, mohon doanya kami sehat walafiat, panjang umur dan dapat berjumpa kembali pada tahun-tahun yang akan datang. Kami yakin selama perjalanan ini, proses ini banyak salah dan khilaf terutama kepada orang tua kami para alim ulama, kami minta maaf kalo ada salah, sebagai proses kami menuju manusia yang seutuhnya”, sebut Molen.